MEDIA MEMBANGUN NAMA BESAR
AKKOM
– MEDIA RELATIONS
Nama : Rizkia Azzahra W
NPM : 21827008
Kelas : 2BA04
MEDIA
MEMBANGUN NAMA BESAR
Adanya fakta bahwa media massa mempunyai peranan besar
dalam kehidupan masyarakat terlebih peranan media massa dalam membangun nama
baik dan nama besar seseorang maupun sebuah organisasi dan institusi. Selain itu,media
massa juga menjadi sarana untuk membangun kepercayaan seseorang pada public.
Bagaimana
cara seseorang,suatu institusi,organisasi dalam membangun nama besar mereka di
Media?
1. Berikan
suatu contoh case pernan media yang sangat besar dalam publikasi dan membangun
nama besar salah satu tokoh besar yang hingga saat ini menjadi tokoh yang
dikenal masyarakat?
2. Berikan
suatu contoh case peranan media yang sangat besar dalam publikasi dan membangun
nama besar salah satu partai hingga menjadi partai yang dikenal luas
masyarakat?
3. Berikan
suatu contoh case peranan media yang sangat besar dalam publikasi dan membangun
nama besar salah satu artis hingga menjadi artis yang dikenal masyarakat?
4. Berikan
suatu contoh case peranan media yang sangat besar dalam publikasi dan membangun
nama besar salah satu usaha/perusahaan hingga menjadi usaha yang dikenal
masyarakat?
Cara seorang institusi organisasi dalam membangun nama
besar mereka di Media, cara yang dilakukan adalah :
·
Membuat visi-misi yang berkualitas,visi dan
misi tersebut berupa suatu tujuan yang jelas yang akan dicapai oleh organisasi
tersebut
·
Membuat struktur organisasi yang
terarah/terstruktur,karena dengan organisasi yang terstruktur,suatu organisasi
dapat melihat pembagian kerja dengan jelas serta tau bagaimana fungsi dari
masing-masing anggota
·
Merekrut sumber daya yang baik,suatu
organisasi tidak akan bisa berjalan tanpa adanya sumber daya yang baik. Oleh karena
itu penting sekali untuk memilih sumber daya manusia yang professional dan
kompeten untuk mengisi setiap bagian dalam struktur organisasi tersebut
·
Menegaskan masing-masing peran dan
tanggung jawab,karena banyak organisasi yang tidak sukses karena tidak memahami
peran serta tanggung jawabnya.
·
Membuat rencana kerja, Dan yang tak kalah penting
adalah untuk membuat rencana kerja. Dengan adanya rencana kerja yang baik,
semua kegiatan dalam organisasi tentu akan berjalan dengan baik juga.
·
Membangun profesionalisme,Dalam
organisasi, penting juga untuk membangun profesionalisme. Cara membangun
organisasi yang sukses ini penting untuk membentuk bagaimana organisasi
tersebut bertindak.
·
Membangun Budaya Kerja,Sebuah organisasi
bisa solid dan tangguh karena adanya budaya kerja yang baik dalam organisasi
tersebut. Salah satu budaya tersebut adalah adanya toleransi yang tinggi
dan rasa saling menghormati. Selain itu, budaya kerjasama juga sangat
penting untuk dibangun dalam sebuah organisasi.
·
Berikan Contoh Nyata, memberikan contoh
nyata juga menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah organisasi, terutama
bagi seorang pemimpin organisasi. Hal ini akan membantu mengembangkan rasa
hormat dalam organisasi tersebut.
1. Chairul
Tanjung

·
Nama :
Chairul Tanjung
·
Agama : Islam
·
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta,16 Juni
1962
·
Istri : Anita Ratnasari Tanjung
·
Anak : Rahmat Dwiputra, Putri Indahsari
Latar
Belakang
Chairul Tanjung alias CT lahir di Jakarta, 16 Juni 1962
dari pasangan A.G Tanjung dan Halimah. Chairul Tanjung memiliki enam saudara.
Ia menikah dengan Anita Ratnasari Tanjung dan dikarunia dua orang anak Putri
Indahsari dan Rahma Dwiputra.
Pendidikannya diselesaikan di Jakarta. Selepas menyelesaikan pendidikannya di SMA Boedi Oetomo, Jakarta, Chairul Tanjung masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI), Jakarta, dan lulus tahun 1987.
Pada usianya yang tergolong muda, yaitu 25 tahun, ia berhasil menamatkan pendidikannya, ia juga mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada 1984-1985.
Ia sudah mengenal bisnis sejak di bangku kuliah. Ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lain-lain. Ia juga membuka foto kopi di kampusnya. Chairul Tanjung juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan labolatorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, namun usaha tersebut harus berhenti di tengah jalan karena bangkrut
Perlahan namun pasti, Chairul Tanjung mendirikan usaha
dengan tiga rekannya yang diberi nama PT. Pariarti Shindutama, perusahaan ini
memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor, dan pada awal dimulai perusahaan ini
mendapatkan pesanan 160 ribu pasang sepatu anak-anak dari Italia.
Namun, dengan adanya perbedaan visi misi, akhirnya Chairul Tanjung memilih berpisah dan mendirikan perusahaannya sendiri.
Atas kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Ia mengarahkan usahanya ke konglomerasi, dan memosisikan dirinya ke tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Kemudian ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group.
Dibawah bendera Para Group, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial seperti, Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Sementara di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki TransTV, Trans7, detik.com, CNN Indonesia, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Selain bisnis-bisnis tersebut, Para Group juga meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Seiring kesuksesannya di berbagai bidang, Para Group berubah menjadi CT Corp. Nama CT diambil dari inisial pemiliknya Chairul Tanjung.
Kesuksesan Chairul Tanjung di bidang bisnis terus menanjak, bahkan namanya masuk daftar orang terkaya tahun 2010 di majalah ternama Forbes. Selain keberhasilan bisnisnya, Chairul Tanjung juga didaulat sebagai ketua umum PBSI. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memintanya sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014.
Namun, dengan adanya perbedaan visi misi, akhirnya Chairul Tanjung memilih berpisah dan mendirikan perusahaannya sendiri.
Atas kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Ia mengarahkan usahanya ke konglomerasi, dan memosisikan dirinya ke tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Kemudian ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group.
Dibawah bendera Para Group, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial seperti, Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Sementara di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki TransTV, Trans7, detik.com, CNN Indonesia, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Selain bisnis-bisnis tersebut, Para Group juga meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Seiring kesuksesannya di berbagai bidang, Para Group berubah menjadi CT Corp. Nama CT diambil dari inisial pemiliknya Chairul Tanjung.
Kesuksesan Chairul Tanjung di bidang bisnis terus menanjak, bahkan namanya masuk daftar orang terkaya tahun 2010 di majalah ternama Forbes. Selain keberhasilan bisnisnya, Chairul Tanjung juga didaulat sebagai ketua umum PBSI. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memintanya sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014.
Strategi
Dalam Membangun Nama Besar
Chairul Tanjung dulu dijuluki si Anak Singkong (anak
pinggiran dari keluarga miskin). Semasa kuliah ternyata ia sempat membuka
usaha fotokopi, jual LKS, dan jasa pembuatan kaos.
Dia juga pernah membuka toko peralatan kedokteran yang
akhirnya bangkrut. Chairul juga pernah jadi pengusaha kontraktor, pekerja di
pabrik baja sampai rotan, tapi semuanya gagal.
Akhirnya ia berhasil di bisnis sepatu yang sampai
diekspor ke Italia dengan tiga orang temannya. Namun pria dengan dua anak ini
memilih mundur dari bisnis tersebut dan membangun perusahaannya sendiri yang ia
namai Para Group. Sekarang, perusahaan tersebut kita kenal dengan nama CT Corp.
Dari berbagai perjalanan yang sulit setelah sang ayah
pailit, berbagai hal pahit telah menjadi teman hingga akhirnya beliou bisa
menguasai keadaan. Dengan berbagai cara, Chairul Tanjung terus berupaya
meningkatkan kemampuanya dan keilmuannya sampai ia berhasil kuliah.
Setamat kuliah, Chairul berekan dengan orang lain
dalam membangun sebuah pabrik sepatu. Setelah 3 bulan awal dimulainya pabrik
tersebut dilalui dengan terlunta-lunta dengan tanpa pesanan. Disaat pabrik
terancam bangkrut, datanglah pesanan sendal dari luar negeri sejumlah 12.000
pasang dengan estimasi 6.000 pasang dikirim awal. Dan berubahlah pabrik
tersebut dari pabrik sepatu menjadi pabrik sendal. Saat melihat hasil kerja
pabrik tersebut, pihak pemesan merasa tertarik dan langsung melakukan pesanan
kembali bahkan mencapai angka 240.000 pasang padahal yang awalnya 12.000 pasang
tadi masih 6.000 pasang yang dikirim. Mulailah pabrik tersebut berkembang.
Setelah beberapa lama akhirnya Chairul memutuskan berhenti berekan dan mulai
membangun bisnis dengan modal pribadi dan menjelma menjadi pengusaha yang
mandiri.
2.
Partai PDIP

·
Ketua Umum : Megawati Soekarno Putri
·
Sekretaris Jenderal : Hasto Kristiyanto
·
Dibentuk : 10 Januari 1999
·
Kantor Pusat : Jl. Diponegoro No. 58
Menteng Jakarta Pusat 10310
·
Ideologi : Pancasila
Latar
Belakang
Partai PDIP tidak terlepas dengan Partai Nasional
Indonesia yang didirikan oleh Soekarno pada 1927. Kebijakan fusi partai politik
pada masa order baru dianggap sebagai awal mula terbentuknya PDIP Pada 27
Februari 1970, Soeharto mengundang pimpinan lima partai politik, yaitu PNI
(Partai Nasional Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Partai
Katolik, IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia), dan Murba. Selanjutnya
pada 7 Maret 1970 di ruang kerja Wakil Ketua MPRS M. Siregar
PDI Perjuangan melaksanakan Kongres I pada 27 Maret –
1 April 2000 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Megawati ditetapkan
sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2000-2005 secara aklamasi tanpa
pemilihan. Hingga saat ini, kendali PDI Perjuangan tidak pernah terlepas dari
peran Megawati. Pada Kongres IV PDI Perjuangan di Bali tanggal 8-12 April 2015,
sosok Megawati kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode
2015-2020.
Strategi
Dalam Membangun Nama Besar
Strategi pertama dimulai dengan melibatkan kadernya
yang duduk sebagai kepala daerah. Langkah itu kemudian terinstitusionalisasi
sekolah kepala daerah.
Ketika PDIP berada diluar pemerintahan pada 2004
,pihaknya melakukan upaya pada 2005 yakni mengfungsikan platform pemerintahan
daerahnya. Saat itu,beberapa kepala daerah berprestasi dikumpulkan.
Dari situ kemudian PDIP melaksanakan sekolah untuk
para calon kepala daerah. Para kepala daerah yang dinilai berhasil cara kerjanya.
Itulah upaya PDIP menampilkan wajah politik yang membangun peradaban lewat
mencetak kader partai yang baik.
PDIP terus memperbaiki pola-pola rekrutmen calon
kepala daerah sekaligus pilar kaderesasi. Berbagai disiplin ilmu diterapkan
seperti psikotes,fit dan proper tes.
3.
Dian Sastrowardoyo

·
Nama : Dian Paramita Sastrowardoyo
·
Agama : Islam
·
Tempat/Tanggal Lahir : 16 Maret 1982
·
Pasangan : Ariawan Rusdianto
Latar
Belakang
Diandra Paramitha Sastrowardoyo atau Dian Sastro lahir
di Jakarta tanggal 16 Maret 1982 dari pasangan Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo
dan Dewi Parwati Setyorini. Dikenal sebagai aktris berbakat yang penuh dengan
totalitas. Hobinya adalah membaca, nonton dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan seni. Menganut agama Islam setelah sebelumnya menjadi penganut Katolik.
Selain sebagai aktris ia pernah memiliki rubrik sendiri di majalah GADIS yang
bernama Kata Dian, di rubrik tersebut ia menyalurkan bakat menulisnya dan
berkomunikasi dengan pembaca majalah Gadis. Ia adalah lulusan jurusan filsafat
FIB UI yang tak jarang dimintai bantuan sebagai asisten dosen oleh para
seniornya.
Dian adalah salah seorang cucu tokoh pergerakan
nasional Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. Dian adalah pemain film Indonesia. Dian
Memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1996, sebagai juara 1 di ajang
GADIS Sampul yang diadakan majalah GADIS. Ia disebut-sebut sebagai ikon
kebangkitan film nasional bersama rekannya di film AADC (Ada Apa Dengan Cinta),
Nicholas Saputra. Film pertamanya Bintang Jatuh (2000), karya Rudi Sujarwo,
diedarkan indie di kampus-kampus dan tidak ditayangkan di bioskop. Di film
tersebut Dian beradu akting dengan Marcella Zalianty, Garry Iskak dan Indra
Birowo. Film selanjutnya di tahun 2001, Pasir Berbisik menyandingkannya untuk
beradu akting dengan Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Didi Petet. Lewat
film ini, Dian dianugerahi pemeran wanita terbaik pada Festival Film
Internasional Singapura (2002) dan Festival Film Asia di Deauville, Perancis
(2002).
Strategi
Dalam Membangun Nama Besar
Dian Sastro membuat visi dan misi dalam mencapai
kesuksesannya,yaitu dia mulai melanjutkan sekolah diluar negeri lalu menjadi
model agar mandiri secara finansial.
Lalu memiliki kualitas dalam pekerjaannya,Dian juga
sempat bergelut di bidang konsultan. Hal inilah yang membuat Dian bekerja dua
kali lipat lebih keras,sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang menghasilkan
dua kali lipat dari pekerjaan lainnya.
Sampai Dian bisa sukses dan terkenal sampai saat ini.
4.
Tokopedia

·
Nama Pemilik : William Tanuwijaya
·
Tempat/Tanggal Lahir : Pematang Siantar,11
November 1981
·
Alamat : Jakarta
·
Pendidikan : Teknik Informatika
Latar
Belakang
Wilian Tanuwijaya lahit di kota Pematang Siantar,
Sumatera Utara pada tanggal 18 NOvember 1981. Selama pendidikan hingga SMA ia
bersekolah di kampung halamannya, dan setelah lulus dari SMA ia memberanikan
diri berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan studinya. Ia berhasil di terima di
Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta. Selama kuliah ia rajin mencari
pekerjaan sampingan untuk dapat membiayai kuliahnya. Ketika masuk semester II,
ia bekerja sebagai panjaga warnet dari jam 9 malam hingga jam 9 pagi.
Setelah lulus dari BINUS, ia bekerja dislah satu
perusahaan uang bergerak dalam bidang pengembangan software komputer. Hingga
akhirnya terbesit dalam pikirannya untuk dapat mendirikan perusahaan sendiri.
Ia bermimpi untuk memiliki perusahaan Internet sendiri. kemudian pada tahun
2007, dari keinginannya itu ia mulai membangun Tokopedia. Ide untuk membangun
Tokopedia itu datang ketika Wiliam menjadi moderator dalm forum online yang
memiliki fasilitas jual beli, dari situlah ia mulai terinspirasi untuk
menciptakan starup baru yang kemudian diberi nama Tokopedia.
Strategi
Membangun Nama Besar
Strategi kesuksesan yang dimiliki William adalah,sehingga
bisa membangun nama besarnya adalah,
1. Growth
mindset
Pola pikir
penting dalam mendukung kemajuan sebuah bisnis. apabila ingin sukses dalam
bisnis maka seorang pengusaha harus memiliki growth mindset atau pola
pikir yang terus tumbuh.
2. Mimpi
besar
Tidak hanya
pola pikir, seorang pebisnis tangguh harus bisa menjadi visioner dengan selalu
memiliki mimpi besar yang ingin dicapainya. Menurut William, hal ini akan
membantu pebisnis kala mereka sedang mengalami tantangan yang bera
Lalu kemudian William mengajak salah satu rekannya
bernama Leontinus Alpha Edison, merintis Tokopedia.com pada tanggal 6 Februari
2009. Waktu pengembangan Tokopedia, membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan. William
Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison merilis Tokopedia.
Tokopedia boleh dibilang memiliki perkembangan jumlah
penjual dan pembeli yang cukup bagus. Pada tahun pertamanya, Tokopedia
mendapatkan suntikan investasi. Prestasi di tahun pertamanya, Tokopedia
mendapatkan penghargaan dari Bubu Awards sebagai startup e-commerce hingga
menjadi platform yang sukses dan terbaik di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar